Membangunkan Raksasa Tidur

Mutawa English Club

Dua pekan ini, kami menyelenggarakan Basic English Course untuk Mutawa Indonesia yang bekerja di Qatar. Ada 14 orang peserta. Semuanya kalau boleh saya bilang sangat antusias. Ada 15 orang jumlahnya. Satu orang mengundurkan diri. Saya amat menyadari mengapa.

 

Dari empat kali pertemuan kami saat ini, seminggu dua kali, ada hikmah yang sangat mengesankan bagi saya. Hikmah ini, bagi orang lain mungkin biasa, tetapi tidak demikian bagi saya.

 

Mulanya ada lima orang penggagas terbentuknya Mutawa English Club Qatar (MEC-Q)-demikian nama kelompok belajar Bahasa Inggris ini kemudian disebut-datang menemui saya. Mereka katakan apa tujuan dan rencana mereka. Sebuah aktivitas yang memiliki tujuan bagus sekali, baik dari segi profesional maupun sosial. Saya menaggapinya dengan amat sangat positif. Hingga, sepekan kemudian, berjalanlah program ini.

 

Semula, saya berpikir (baca: Bukan meremehkan!), bahwa latar belakang mereka yang banyak belajar Bahasa Arab, itu polesan Inggrisnya pasti kurang. Lumrah dugaan saya. Lamanya tinggal di Qatar bervariasi. Rata-rata sekitar 4-5 tahun. Namun ada juga yang sepuluh tahun.

 

Pertemuan pertama, terkesan biasa saja. Pertemuan kedua, nampak tanda-tanda aslinya, siapa sejatinya mereka.

Pertemuan ketiga, saya terhenyak! Karena mereka ternyata luar biasa! Bagaikan raksasa yang sedang tidur, kemudian dibangunkan. Kemampuan Bahasa Inggris mereka tidak seperti yang sdaya bayangkan sebelumnya. Subhanallah!

 

Pengalaman kedua, tentang seorang rekan di Tanah Air, yang dulu sempat sekolah bareng, beda angkatan.  Semula, dia merasa kurang percaya kalau harus sekolah lagi. Saya pun, yang doyan ngomong, tidak jenuh-jenuhnya memberikan dorongan. Tentu saja malu jika hanya sekedar moral. Maklumlah, yang namanya sudah berkeluarga dan anak-anaknya juga sekolah. Jadi, waktu, tenaga dan dana, semuanya terbagi.

 

Meski begitu, ketiga faktor tersebut harus ada dan saling mendukung. Satu aspek saja kurang, maka bakal gagal yang namanya rencana. Duit saja juga belum cukup sebagai modal untuk meraih mimpi, sekalipun itu salah satu komponen penentu dalam merealisasikan rencana melanjutkan sekolah.

 

Singkatnya, dia akhirnya melanjutkan sekolah. Bahkan, saya pernah diundang oleh pihak sekolah untuk sekedar sharing bersama dia dan teman-temannya. Dia pun akhirnya mampu merampungkan sekolahnya dengan baik. Kadang-kadang, di sela-sela waktu saya sempatkan untuk menelepon, selalu dia singgung bagaimana beratnya berjuang menyelesaikan pendidikan sementara dia sudah bukan termasuk usia sekoalh lagi. Mana pula keluarga juga butuh tambalan sana dan sini. Dia selalu tersenyum jika mengingatnya.

 

Saya berkesimpulan bahwa pribadi semacam teman saya yang satu ini memang pantas jika saya identikkan dengan Raksasa Tidur yang kemudian mampu bangun dan bangkit, menunjukkan kegigihan serta kekuatannya yang luar biasa!

Pengalaman ketiga, juga di luar negeri, ketika membantu mendongkrak semangat beberapa rekan seprofesi untuk, sama seperti ceritera yang kedua, melanjutkan sekolah lagi, demi masa depan yang lebih cerah. Bukan itu saja! Juga reputasi serta harga diri.

 

Pertama, rasanya sulit. Karena mayoritas mereka pesimis dengan masa depan. Kecuali menikmati yang ada saja.  Waktu pun berjalan. Program-demi program pembelajaran berlalu. Orang-orang yang saya nilai sebagai pribadi-pribadi tangguh yang menyembunyikan potensi ini pantas muncul ke permukaan. Menunjukkan bahwa mereka mampu berbuat lebih banyak dari yang ada sekarang.

 

Seperti mimpi semula. Ternyata tidak. Satu demi satu dari mereka ini, bangkit, berdiri, kemudian lari. Kencang sekali! Hingga tidak terasa, secara bergilir, satu demi satu, meraih cita-cita yang empat-lima tahun silam tidak pernah mereka bayangkan. Mereka menggapai sesuatu yang semula disangka impossible!

 

Saya yakin keberhasilan mereka bukan karena saya. Akan tetapi apa salahnya turut bangga dengan prestasi yang teman-teman saya tunjukkan kepada diri sendiri, keluarga, masyarakat, negara, hingga dunia. Bahwa harga sebuah cita-cita yang direalisasikan itu mahal sekali. Bahwa mereka ternyata raksasa-raksasa yang sedang tidur. Yang ternyata tidak hanyut dalam kelelapannya!

 

Kita, setiap individu-individu ini pada dasarnya adalah raksasa-raksasa yang sedang tidur. Ayo bangun bersama dan tunjukkan gebrakan kita kepada dunia! Biar tergetar oleh motivasi-motivasi serta semangat yang menyala-nyala, dibumbuhi dengan  pancaran kesungguhan kita yang tidak kenal padam menghadapi tantangan hari depan!

 

Doha, 22 January 2012

shardy2@hotmail.com

Leave a comment